• BERSAMA WANITA

    Masa SMA yang sangat Menyenangkan Pangeran Arif Edition bersama teman-temannya

  • 9 PRAJURIT

    Sembilan Penerus Bangsa dari SMA Negeri 1 Tumpang

  • TRAVELING

    Jalan-jalan ke Cangar Narsis di Sungai

  • P3T Unikama

    Foto Kenangan Kelompok 11 P3T 2008 Universitas Kanjuruhan Malang

  • PPL di SMA

    Foto Kenangan PPL di SMA kota Malang

  • KKN di Desa Kromengan

    Foto Kenangan KKN di Desa Kromengan

Rencara Penculikan

Rabu, 13 Juli 2011 0 komentar

ANDAI KUCURI KAU DARI RUMAHMU

Oleh:

Bagus Arif Setyawan

Ini adalah sebuah rencana. Rencana yang aku buat untuk mencurimu dari keluargamu. Bukan untuk main-main atau sandiwara namun ini adalah nyata. Akankah berhasil? Kepadamu aku bertanya?

Pagi ini langit begitu cerah membuat hatiku bergairah. Tepat pukul 08.00WIB aku berencana untuk menculikmu dari rumahmu. Semua itu terserah padamu apakah engkau mau atau tidak? Ah.., itu semua tak jadi soal kamu pasti mau karna akulah sang pangeranmu. Namun apa kata orang tuamu tentangku. Itu yang tak ku tahu!

Nah, begini rencananya engkau siapkan semua perlengkapanmu yang ingin kau bawa dan aku tunggu di belakang rumahmu. Belku kubunyikan tiga kali itu tanda aku datang dan siap pergi. Terserah kau apa asalasanmu untuk pergi denganku kepada orang tuamu. Yang aku mau kau ikut denganku.

Setelah engkau ikut denganku jangan kau tanyakan apa-apa tentang rasaku. Karna aku tak mau tahu semua itu. Yang ingin ku tahu hanyalah betapa besar cintamu padaku. Cintaku padamu sudahlah pasti lebih dari cintamu. Kemudian semua tlah berjalan dengan lancar dan akan kuajak berjalan ke pantai Balikambang. di sana kita saling canda tawa, hilangkan semua beban di dada. AA...aaaaaaaaaaaa!! itu teriakan kita di laut lepas tepian pantai. Plong rasanya.

Semua rasa damai di dada. Nah, ketika hatimu tak kacau lagi. Akan ku katakan rasa cinta ini dan kau pun terima dengan hati terbuka walaupun terpaksa namun kau memang cinta. Aku mulai bahagia, kau pun juga. Kini kita menjadi sepasang kekasih yang saling mencinta. Walaupun semua hanya dalam anganku saja.

Kisah kita berjalan sesuai rencana dan engaku kupulangkan sekitar pukul tiga sore. dan kulihat di rumahmu orang tuamu menunggumu dengan hati was-was. Aku pun bergegas pulang dan berpamitan. Semua telah terjadi, semuanya telah terlanjur marah biarlah, biar. Namun kita tetap bersatu.

Orang tuamu pun akhirnya menyetujui hubunganmu denganku. Ow, sungguh bahagianya engkau dan aku. Tiada kata lagi selain kata Semoga bahagia selamanya.