Memories
-
BERSAMA WANITA
Masa SMA yang sangat Menyenangkan Pangeran Arif Edition bersama teman-temannya
-
9 PRAJURIT
Sembilan Penerus Bangsa dari SMA Negeri 1 Tumpang
-
TRAVELING
Jalan-jalan ke Cangar Narsis di Sungai
-
P3T Unikama
Foto Kenangan Kelompok 11 P3T 2008 Universitas Kanjuruhan Malang
-
PPL di SMA
Foto Kenangan PPL di SMA kota Malang
-
KKN di Desa Kromengan
Foto Kenangan KKN di Desa Kromengan
Puisi untuk Sang Pujaan
Kisah Cinta dengan Wahyu
KISAH KITA
Dimulai dari sebuah kesempatan berjalan bersama. Diakhiri dengan pandangan mata dan senyuman di bibir. Inilah kisah kita, awal perjumpaanku dan perjalananku denganmu.
Kala itu hujan rintik-rintik, jam diding di kos mati dan cicak di tembok masih saja tetap menataku. Sendiri aku masih saja ada di ruang kosong ini, di tempat kebosanan yang hakiki. Tiba-tiba Hpku berdering, dan kubaca “Gus, ayo jalan-jalan!” itu pesannya dari temanku Trion. Langsung saja aku balas “ke mana..!” . “Ngopi..!” katanya, ia pun menambahkan kata “kamu ntar mbonceng Wahyu.. he he he”. Akupun mengiyakan saja apa yang diinginkannya.
Pergilah aku dari tempat kebosanan yang hakiki itu. Mandilah aku bersama air semilir yang mengguyur tubuhku. Akupun segera mengecek kembali jadi apa tidak rencana yang diajukan Trion. Sambil melihat TV yang menjadi Idolaku OPERA VAN JAVA aku sms dia. Ia pun menjawab jadi tapi “tar ya, nie anak-anak masih siap-siap”, Capek deh dalam hatiku.
Tayangan OPERA VAN JAVA kini tinggal kenangan belaka dan sudah usai. Tiba-tiba Trion masuk, dan kulihat dia masih belum berganti kostum “Kurang asem..!!, jadi g’ se..!!!” dalam hatiku. Kini dia berganti kostum juga, dan segerahlah kami melancarkan rencana menuju lokasi target yaitu lokasi ngopi coy. Dari Kecamatan Sukun menuju Sukarno Hatta di sana hanya numpak lewat saja. Lanjut menuju lokasi paling indah tempat para pahlawan berada yaitu Ijen. Di sana pun penuh dengan bebasahan akibat tukang kebun yang nyiram kembang malam-malam. Menujulah lokasi terakhir tempat kerata api berhenti yaitu stasiun kota lama menjadi tujuan.
Berhentilah kita semua di sana bersama dinginnya malam. Pesanlah aku sebuah minuman kopi jahe hangat untuk aku minum dan yang lainnya nescafe, cappucino, kopi hitam, dsb. Di sana kita saling canda tawa, tiada henti. Hingga seorang pengamen wanita dantang memecahkan tawa di antara kita semua. Dengan lagu yang tak terdengar oleh telinga namun menusuk-nusuk kalbu. Aku masih saja diam waktu itu, kala aku berada di dekatmu. Sebut saja namamu sendiri dalam cerita ini. Entah mengapa kau juga diam padaku. Salah seorang teman tiba-tiba menyahut “gmn kmu kosong aq kosong..!!! he he eh”, mulutku semakin kaku tak mampu berucap lagi.
Andai saja aku mampu katakan suatu kata, mungkin takkan seperti ini. Diam, diam membisu tak berarti. Aku sungguh tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi ketika ku di dekatmu mulutku diam membisu. Andai saja aku menyadari betapa berbedanya engakau dari yang lain. Mungkin ini sebuah kisah kita, perjumpaan yang tidak pernah terduga. Aku hanyalah sesorang yang mencoba ungkapkan rasa, lewat kata karena mulutku membisu jika aku berdekatan denganmu. Mungkin ini memang kisah kita di awal perjumpaan yang tak terduga. Namun aku hanya ingin pehami memang apa artiku bagimu. Inilah kisah kita yang berakhir dengan senyuman di bibirmu.
Inspiration Of Traveled date 21 Malang